Perahu Kertas Part 1 |
Perahu Kertas Part 2 |
"Berbeda bukan berarti salah. Berbeda malah bisa jadi lebih indah. Yang paling penting adalah, kerelaan kita untuk berhenti memerangkannya dengan wujud ideal dalam kepala kita semata dan mulai mengapreasi versi orang lain."
Oke. Kali ini seperti janjiku tempo hari aku akan bahas tentang Novel Perahu Kertas yang di filmkan oleh sutradara kondangan Hanung Bramantyo.
Pertama kali aku tau kalau Perahu Kertas akan difilmkan, aku sibuk banget menerka-nerka akan jadi kayak apa filmnya. Dengan kata lain, excited. Pake banget. Well, setelah tau pemerannya Adipati Dolken jadi semakin excited. He's the man of my dreams. Tapi setelah tau yang jadi Kugy itu Maudy Ayunda, jadi agak ragu. Dia tuh menurut aku terlalu 'cewek banget'. But, waktu itu positive thinking aja. Ternyata emang bener Kugy jatohnya jadi terlalu manis dan kalem. Tapi kalo dari segi cantik sih emang cantiknya Kugy banget. Untuk Keenan udah deh aku nggak komentar. Adipati cocok jadi Keenan! Muka bulenya pas! Satu yang kurang menurutku, kurang tinggi. Yap. Di benakku, Keenan itu menjulang. But, tetep aja I am a #TeamKeenan! xoxo. Buat Remigius Aditya, no comment. He is perfect. Totally perfect. Luhde-nya juga pas. Overall, untuk pemeran, lumayan cocok lah.
Nggak kayak jalan cerita novelnya yang meledak-ledak, jalan cerita filmnya sumpah flat banget. Aku sih nggak masalah sama film yang dibagi 2 part gitu. Tapi emang Perahu Kertas The Movie nggak greget buat aku. Beberapa adegan penting bahkan di skip. Nggak sesuai bayangan aku kalo filmnya bakal sekeren novelnya. Flat. Datar. Nggak greget.
Well, aku berendapat disini dari sudut pandang aku sebagai orang yang udah baca novelnya. Mungkin yang belum baca bisa berpendapat lain. Persepsi orang bisa aja berbeda-beda. Tapi aku tetep berpendapat kalo bagusan novelnya. Well, setidaknya saya cukup puas dengan beberapa dialog yang persis dalam novel. Seperti yang saya imajinasikan sebelumnya. Dan yang lebih penting saya tetap mencintai seorang Adipati Dolken. Sekian! Salam damai
"Hati tidak pernah memilih. Tapi dipilih. Jadi kalau Keenan bilang, Keenan telah memilih saya, selamanya Keenan tidak akan pernah tulus mencintai saya. Karena hati tidak perlu memilih. Ia selalu tahu kemana harus berlabuh" -Luhde
0 komentar:
Posting Komentar