Hola. Postingan kali ini adalah tentang tugas agama saya yang baru saja selesai beberapa waktu yang lalu. Agak susah sih nyari nya. Ini dari beberapa sumber. Dari mama saya tercinta, mbah google tentunya, dan buku sejarah saya di kelas 7. Buat yang satu ini, harus mbongkar tumpukan buku-buku warisan dari tahun ketahun sampai saya harus bersin-bersin gak keruan akibat debu debu yang udah ngalahin debu wedus gembel di merapi. Oke.. here it iss! ini diia! jeng jeng...
Kronologis Mundur dan Jatuhnya Kerajaan Hindu Nusantara Di Kerajaan Majapahit
Sistem Politik yang Dijalankan Terlalu Sentralistik
Sistem politik yang dijalankan Gajah Mada ini terlalu terpusat sehingga kurang memberi kebebasan berpolitik kepada raja-raja jajahan. Sikap politik Gajah Mada ini menyebabkan tumbuhnya perasaan tertekan di kalangan raja-raja jajahan.
Pembagian Kekuasaan Berdasarkan Sistem Kekeluargaan
Pembagian kekuasaan yang diterapkan Hayam Wuruk berdasarkan sistem kekeluargaan, bukan atas prestasi kerja. Hal ini menyebabkan raja-raja di daerah jajahan kurang kreatif dan kurang setia.
Perang Bubat
Pada saat Hayam Wuruk berkuasa di Pulau Jawa, masih ada satu kerajaan yang belum tunduk kepada kerajaan Majapahit, yaitu Kerajaan Pajajaran atau Sunda di Jawa Barat. Kerajaan ini diperintah oleh Sri Baduga Maharaja. Gajah Mada berusaha menundukan Kerajaan Pajajaran secara diplomatis dan kekeluargaan, tetapi disisi lain, Raja Hayam Wuruk bermaksud hendak memperistri putri Kerajaan Pajajaran yang bernama Dyah Pitaloka sebagai permaisuri. Lamaran Hayam Wuruk diterima oleh Raja Pajajaran. Untuk memenuhi pinangan tersebut, berangkatlah Dyah Pitaloka berserta ayahnya-Raja Pajajaran-dan para pembesar Kerajaan Pajajaran ke Majapahit. Namun, setibanya disebuah tanah lapang yang diberi nama Bubat yang letaknya disebelah Utara ibu kota Majapahit, terjadi perselisihan antara rombongan pengantin Dyah Pitaloka dan Gajah Mada. Mahapatih Gajah Mada meminta agar Dyah Pitaloka dinikahkan dengan Hayam Wuruk hanya sebagai putri persembahan tanda menyerahnya Kerajaan Pajajaran terhadap Majapahit. Sudah barang tentu hal itu tidak diterima oleh Raja Pajajaran sehingga menimbulkan pertempuran ditanah lapang Bubat. Dalam perang ini, Sri Baduga Maharaja beserta tentaranya berjuang habis-habisan. Raja Pajajaran gugur dalam pertempuran itu dan Dyah Pitaloka bunuh diri melihat ayah dan pasukannya gugur di medan perang. Perlu dicatat bawa pada waktu yang bersamaan sebenarnya kerajaan Majapahit juga tengah melakukan eskpedisi ke Dompo (Padompo) dipimpin oleh seorang petinggi bernama Nala.
Dengan berakhirnya Perang Bubat, Jawa Barat telah masuk wilayah kekuasaan Majapahit.
Reade more >>