Laman

07/12/11

Opening Novelku

Hola. Tentang novel. Novel saya yang nggak pernah kelar tepatnya. Rencana judulnya: Bintang Senja. Tapi belom fix. Postingan kali ini isinya secuil dari bab 1 novel saya. Banyak kurangnya. Gak jelas tujuannya.


BAB 1

TERDENGAR suara jam weker berbunyi nyaring dari kamar tamu diatas. Rumah besar ini memang mempunyai banyak kamar. Meskipun sudah tua, rumah ini masih bersih dan terawat dengan baik. Yang menempati rumah ini adalah seorang nenek tua yang ramah dan baik hati. Masa liburan begini, biasanya seluruh cucunya akan datang untuk menghabiskan liburan di desa ini. Pagi-pagi begini sudah terdengar suara gaduh dirumah itu. memang merepotkan, tapi itu yang menjadi sumber kebahagiaan bagi nenek tua itu.
Yuki dengan mata setengah sadar berusaha menggapai-gapai jam wekernya. Bagaimanapun juga ini dirumah nenek. Kalau dirumahnya sendiri sih bukan masalah besar ribut pagi-pagi buta begini. Ia segera mematikan jam weker itu dan berniat melanjutkan perjalanannya di alam mimpi yang terpotong ditengah jalan tadi. Tapi tiba-tiba ia teringat sesuatu. Dengan satu kali lompatan, ia sudah berhasil bangun dari tempat tidurnya dan cepat-cepat menyambar laptopnya yang masih tersimpan rapi diranselnya. Memang, sejak kemarin saat ia baru sampai dirumah neneknya, Yuki sama sekali belum manyentuh ranselnya. Ia terlalu mengantuk untuk melakukannya. Dengan sedikit terburu-buru ia membuka email masuknya dan mendadak raut mukanya berubah lesu begitu mendapati tidak ada email baru yang masuk.
“Yuki!” seru seorang gadis berambut pendek sebahu sambil menerobos kekamar Yuki. “Ngapain pagi-pagi lo udah buka email? Hayoo… pasti nungguin email dari Kak Nathan ya? Ayo ngaku! Emangya beneran gossip yang beredar itu? Kok lo gak cerita-cerita sih? Beneran Kak Nathan? Atau ada yang lain lagi? Satu sekolahan? Ha?” berondong gadis itu.
“Duh, Fara, bisa pelan-pelan gak sih? Lo itu sepupu yang paling cerewet tau gak? Kayak gak ada besok aja.” jawab Yuki menimpali berondongan pertanyaan sepupunya yang bernama Fara itu.

Hei, sekian.
Reade more >>